Pernah melihat film silat China dimana seorang pendekar duduk dengan seonggok ayam rebus didepannya? Betapa nikmatnya kala menyaksikan si pendekar menarik sebuah paha ayam, menggigitnya dan mencabik daging yang terlihat lembut, empuk dan moist. Dulu saya begitu terngiler-ngiler jika melihat adegan ini. Dasar otak foodie, apapun jenis filmnya, jika ada adegan berbau makanan maka rasa ngiler pasti akan kumat. Menurut Pak Kustandi, rekan kantor keturunan Tionghoa yang punya banyak koleksi resep masakan maknyus, ayam pucat yang disantap si pendekar adalah ayam rebus garam atau ayam pek cam kee. Jika di kuliner lokal maka varian masakan ayam jenis ini mungkin mendekati ayam ingkung Jawa atau ayam bekakak. Hal yang membedakan mungkin, ayam rebus garam aslinya benar-benar ayam kampung yang direbus atau dikukus dengan garam hingga matang kemudian dioleskan dengan minyak wijen yang banyak. Rasa ayam kampung yang super gurih tidak memerlukan banyak bumbu lain untuk membuatnya lezat, cukup garam dan olesan minyak wijen sudah mampu mendongkrak nafsu makan hingga ke langit ke tujuh.