Setiap kali membuat cake black forest, selalu ada kejadian lucu yang menyertainya. Kejadian pertama dulu ketika membuat black forest kukus yang pernah saya post disini. Waktu itu cake dibuat untuk ulang tahun keponakan saya, Kirana. Cake sukses jatuh didalam mobil dan permukaannya porak poranda seakan baru saja dihajar rudal. Kali ini cake black forest kedua juga ada kejadian unik lainnya. Senin lalu, ketika libur hari Kelahiran Pancasila, adik saya, Wiwin, mengundang kami semua untuk pesta steak dirumahnya dalam rangka ultahnya yang jatuh di awal bulan Juni. Saya menawarkan diri membawa saus untuk menemani steak, dan karena kebetulan saya juga sedang ada project endorse dari Ricoman Brown Sugar, sekalian saya membuat cake black forest dengan gula tersebut.
Senin pagi sekitar jam 10, Wiwin dan suaminya, Azy, datang menjemput saya di rumah Pete. Setiba di rumah Wiwin, adik saya, Tedy dan keluarganya telah tiba terlebih dahulu. Kedua putrinya Kirana dan Aruna yang kini masing-masing berusia 7 dan 4 tahun meloncat-loncat kegirangan kala melihat cake yang penuh hiasan cherry merah diatasnya. Aruna yang sangat suka dengan perayaan ulang tahun tampak riang, tapi saya melihat ada yang aneh diwajahnya. Poninya dipotong luar biasa cepak hingga mencapai bagian atas keningnya! Kontan saya mengeluarkan komentar, "Una, siapa yang potong rambutnya? Kenapa pendek banget?"
Klik untuk baca selanjutnya...