Walau sebenarnya ingin singgah sejenak di Lombok ketika berlibur ke Bali bulan lalu, namun karena begitu banyak tempat yang ingin dikunjungi di Bali niat itu urung dilaksanakan. Tapi bertahun nan lampau saya pernah ke Lombok bersama beberapa rekan kantor. Waktu itu kami menginap di seputaran pantai Senggigi. Sayangnya kami tidak mengunjungi beberapa gili yang terkenal disana. Tapi untungnya berkesempatan melihat-lihat pasar tradisional yang menjual kerajinan tangan masyarakat setempat bahkan berkunjung ke salah satu rumah penduduk yang menjadi pengarajin gerabah. Kala itu pariwisata Lombok sedang lesu, tidak banyak turis asing dan domestik yang berkunjung. Toko-toko yang menjual kerajinan rakyat bahkan tidak ada pengunjungnya sama sekali, barang-barang unik dari kayu, gerabah, kulit kerang dan logam tergolek berselimut debu. Walau saat itu saya belum terjun ke dunia blogging, tapi minat mengumpulkan aneka perabot makanan sudah merasuk jiwa. Beberapa mangkuk kayu saya bawa pulang dan kini sering dihadirkan di blog sebagai wadah makanan. Rekan kantor saya yang pintar memilih barang justru berhasil membawa pulang dua mangkuk besar berbahan kuningan yang saya ngiler berat hendak memilikinya, sayang si penjual tidak memiliki stoknya lagi.
Walau sebenarnya ingin singgah sejenak di Lombok ketika berlibur ke Bali bulan lalu, namun karena begitu banyak tempat yang ingin dikunjungi di Bali niat itu urung dilaksanakan. Tapi bertahun nan lampau saya pernah ke Lombok bersama beberapa rekan kantor. Waktu itu kami menginap di seputaran pantai Senggigi. Sayangnya kami tidak mengunjungi beberapa gili yang terkenal disana. Tapi untungnya berkesempatan melihat-lihat pasar tradisional yang menjual kerajinan tangan masyarakat setempat bahkan berkunjung ke salah satu rumah penduduk yang menjadi pengarajin gerabah. Kala itu pariwisata Lombok sedang lesu, tidak banyak turis asing dan domestik yang berkunjung. Toko-toko yang menjual kerajinan rakyat bahkan tidak ada pengunjungnya sama sekali, barang-barang unik dari kayu, gerabah, kulit kerang dan logam tergolek berselimut debu. Walau saat itu saya belum terjun ke dunia blogging, tapi minat mengumpulkan aneka perabot makanan sudah merasuk jiwa. Beberapa mangkuk kayu saya bawa pulang dan kini sering dihadirkan di blog sebagai wadah makanan. Rekan kantor saya yang pintar memilih barang justru berhasil membawa pulang dua mangkuk besar berbahan kuningan yang saya ngiler berat hendak memilikinya, sayang si penjual tidak memiliki stoknya lagi.