Taufik M. Aditama (MEBISO)
Pemilihan warna memainkan peranan penting pada logo dari bisnis yang sedang anda jalankan. Warna dapat menyiratkan makna emosional yang kuat kepada audiens. Studi marketing bahkan menjelaskan bahwa warna dapat mendorong persepsi bawah sadar dan perilaku konsumen. Misalnya warna merah dan kuning terbukti menimbulkan rasa lapar dan pembelian secara impuls, sehingga seringkali kita melihat kombinasi ini digunakan oleh gerai makanan cepat saji / junk food. Setiap warna memiliki dampak psikologis yang berbeda dan kuat. Nah pembaca, kali ini kita akan sedikit mempelajari pengetahuan ini.
Biru (Trust) menimbulkan kesan konservatif, trust, dapat diandalkan dan stabilitas. Produsen Hardware, lembaga keuangan, dan perusahaan asuransi sering menggunakan warna ini dalam logo mereka dan bahan promosi. Social media menggunakannya untuk menyatakan bahwa mereka akan terus ada selama beberapa dekade. Contoh: Citibank, Mandiri, HP, WordPress, Facebook, Twitter, IBM.
Merah (Excitement) adalah warna tajam yang dapat memanggil emosi yang menggebu-gebu. Studi menunjukkan bahwa warna merah seringkali digunakan untuk grab attention dari pejalan kaki dengan meningkatkan tekanan darah atau rasa lapar mereka. Contoh: ACE Hardware, Canon, Circle K, Coca cola, Youtube, KFC, Pertamina.
Kuning (Warmth) adalah warna yang menciptakan pengaruh ceria, hangat dan lucu. Erat kaitannya dengan kesan fun dan aktif. Contoh: McD, IMDB, Shell, Nat Geo Channel.
Oranye (Youthful) adalah gabungan antara warna merah dan kuning, kedua warna yang mudah sekali merebut perhatian audiens. Maka oranye memiliki atribut gabungan yang melekat pula pada warna merah dan kuning. Misalnya passion dan fun, yaitu kedua sifat yang seringkali melambangkan jiwa muda. Contoh: Payless, Nickelodeon, JagoanHosting, Amazon, Mozilla Firefox, Blogger.
Hijau (Growth) diasosiasikan dengan pertumbuhan dan pembaruan. Seperti alam. Contoh: BNI, Animal Planet, Android, Starbuck.
Read more »
Tags:
Info Lain-Lain